Jumat, 04 Januari 2019

Menyajikan hasil kebutuhan tempat dan keselamatan kerja

International Labour Organization (ILO) melaporkan bahwa satu pekerja meninggal setiap 15 detik akibat kecelakaan di tempat kerja atau sakit akibat kerja. Setiap 15 detik terdapat sekitar 160 kecelakaan kerja di dunia1. Di Indonesia sendiri, dilaporkan bahwa selama kurun waktu 5 tahun terakhir kasus kecelakaan kerja meningkat. Dari 96.314 kaus kecelakaan kerja di Tahun 2009, meningkat mencapai 103.285 kasus kecelakaan kerja di Tahun 20132. BPJS Ketenagakerjaan, yang semula dikenal dengan nama PT Jamsostek mencatat, di Indonesia tidak kurang dari 9 orang meninggal dunia akibat kecelakaan di tempat kerja setiap harinyadimana angka kematian akibat kerja di Inggris sebagai pembanding, hanya mencapai angka 2 orang per harinya3. Karena tingginya angka kecelakaan kerja ini, maka diperlukan upaya-upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja atau sakit akibat kerja.
Ilmu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang merupakan bagian dari Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni dalam pengelolaan bahaya (antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian) di tempat kerja yang berpotensi menurunkan derajat kesehatan dan kesejahteraan pekerja4. Dengan lingkungan kerja yang aman dan sehat maka produktivitas perusahaan akan meningkat dan menunjang kelangsungan bisnis perusahaan tersebut. Selain itu, tuntutan regulasi nasional dan internasional mewajibkan perusahaan untuk menerapkan K3 di tempat kerja sehingga implementasi K3 di tempat kerja menjadi sangat penting.
Oleh karena itu, tingginya kebutuhan akan lulusan K3 untuk menunjang pelaksanaan K3 di tempat kerja serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdampak pada kondisi tempat kerja yang dinamis,  maka  Departemen  K3  mengembangkan  keilmuan K3.  Lima  bidang  keilmuan  K3  yang dikembangkan di Departemen K3 FKM UI yang bersifat multidisiplin adalah sebagai berikut:
  1. Kesehatan Kerja (Occupational health)
  1. Keselamatan Kerja (Occupational safety)
  1. Ergonomi (Ergonomic)
  1. Higiene Industri (Industrial Hygiene)
  1. Faktor manusia dan perilaku dalam K3 (Human Factor and Behavior in OHS)
Departemen K3 FKM UI mengelola dua program studi, yaitu Program Sarjana K3 dan Program Magister K3.  Hasil akreditasi LAM-PTKES untuk Program Sarjana K3 adalah B, sesuai SK LAM-PTKES No. 0605/LAM-PTKES/Akr/Sar/IX/2017.  Sedangkan hasil akreditasi BAN PT untuk PS Magister K3 adalah A, sesuai SK BAN PT  No. 120/SK/BAN-PT/Akred/M/V/2014 .
1http://www.ilo.org/global/topics/safety-and-health-at-work/lang–en/inde…2 BPJS Ketenagakerjaan (2014), Program JKK Perlindungan Terhadap Pekerja, disampaikan pada Seminar K3 Nasional, Departemen K3 FKM UI, Depok, 13 Februari 20143 HSE UK (2013), Statistics on fatal injuries in the workplace in Great Britain 20134 Alli, BO (2008), Fundamental principles of Occupational Health and Safety, 2nd edition, ILO, Geneva

Tidak ada komentar:

Posting Komentar